Bagimana ya ?
Setahu saya tidak ada cara2 yg disepakati, beberapa provider lebih sering memberitahu suatu cara [tentu] sesuai dengan kepentingannya. Namanya juga bisnis..
Tapi saya punya corat-coret untuk berbagi tentang ini. Yah, hanya sekedar corat-coret, dan saya [kebetulan] bukan (belum kali ya) seorang business man. Percaya sajalah… !!!
1. Personal
Jika untuk pribadi (sendiri = 1 diri) maka jawaban yg paling praktis adalah tergantung isi kantong yg sudi anda sisihkan untuk kebutuhan ini. Lagi pula kalo untuk pribadi sepertinya pertimbangannya bukan berapa besar bandwidth yg dibutuhkan, tetapi lebih cendrung kepada sesering apa anda konek ke internet ?
Jika jarang2 konek (maksudnya sekali sekali), pake aja model dial upseperti telkomnet@instan. Tapi kalo tnyata mobilitas anda tinggi tentutelkomnet@instan gak cocok lagi, anda butuh HaPe ato PeDeEe ato LeptoP aja sekalian yg koneksi ke internetnya bisa menggunakan jalur gprs ato jalur 3g yg sekarang banyak ditawarkan. Terserah mau berbasis time atauspace cara bayarnya. Dan kalo mobilitas anda ternyata lebih tinggi lagi, dimana HaPe, PeDeEe dan LeptoP bukan pemecahannya, maka saran saya, anda pake aja wArNEt. Kalo ini tidak juga pass untuk anda, itu artinya anda belum butuh internet. Tapi oleh karena anda sempat2nya mbaca postingan ini, saya gak percaya kalo anda gak butuh internet untuk selanjutnya.
Terus berapa bandwidth yang dibutuhkan ? Yah, kalo mau bicara bandwidth juga, barangkali untuk kebutuhan pribadi sebenarnya dapet 10kbps aja [menurut saya] sudah bagus (nyaman), asalkan stabil. Perhatikan kriterianya, asalkan stabil. Sure lho…
—
2. Corporate
Tapi kalo untuk kebutuhan corporate (akses rame2) masalahnya lain lagi. Untuk kasus ini dibutuhkan pertimbangan bahkan perhitungan yang [semestinya] matang dalam menentukan besar bandwidth yang akan disewa (leased). Jika ke-gede-an corporate (perusahaan, kampus, etc) anda akan rugi alias kedodoran, sebaliknya jika kekecilan maka sebagaiadmin siap2lah mendapat sumpah serapah dari pengguna (user) di corporate anda (pengalaman pribadi neh.. )
—
Apa parameter yg dibutuhkan dalam menentukan besar bandwidth yg akan disewa ?
Parameter tersebut [menurut saya aja ya, karena kan belum ada standarnya] bisa begini :
1. Alokasi dana : berapa dana yang bersedia dialokasikan oleh corporate anda. Yah kalo ini mah sama dengan kasus di personal tadi dong… . Tapi kalo ternyata dananya cukup longgar sebaiknya lakukan analisa (hitungan2) tertentu sebelum membuat keputusan berapa besar bandwidth yg dibutuhkan. Lanjut ke parameter 2 dan 3.
2. Berapa terminal (PC, komputer) yang akan dikonekkan ke internet (yg berkemungkinan besar akan konek bersama-sama) (concurrency).
3. Berapa batas besar bandwidth per user yg menurut anda dapat membuat user merasa nyaman dalam berinternet ria. Saya sarankan (recomended) 10kbps/terminal, dan minimal 1kbps (sesuai standar untuk Asia).
Maka rumus besar bandwidth yg dibutuhkan bisa dengan maen hitung2an begini :
BW yang dibutuhkan = paramater2 x parameter3
Contoh soal : Misal jumlah terminal di corporate anda adalah : 50, maka bandwidth sebesar : 50 x 10kbps = 500kbps akan membuat user anda merasa cukup nyaman. Dalam hal ini anda dapat menyewa bandwidth 512 kbps, sebab angka 500 bukan angka “antik” di dunia IT.
Tetapi jika corporate anda saat ini ternyata lagi “cekak” alias “bokek” tapi sangat2 butuh koneksi, maka gunakan aja hitungan 50 x 1kbps = 50 kbps. Dalam hal ini anda dapat menyewa bandwidth 64kbps karena lagi2 50 bukan angka “antik” di dunia IT. Ingat penggunaan besaran 1 kbps merupakan standar minimal (katakanlah browsing only). Namanya juga minimal… . Tapi asalkan stabil dan clear, sebenarnya OK juga…
—
Bersih-bersih sebelum diakhiri
Apa yg dimaksud kenyamanan berinternet ? Dalam hal ini maksudnya adalah kecepatan akses atau kecepatan transfer data yang kita lakukan.
Seberapa jauh (signifikan) bandwidth menentukan kenyaman kita dalam berinternet ria ? Atau pertanyaan lebih tepatnya barangkali begini : apakah bandwidth satu2 nya penentu dalam kenyamanan berinternet ? Tentu tidak. Ada faktor lain, misalnya masalah latency, dan ini lebih ditentukan oleh kualitas media. Ada gak faktor lain ? Ada. Apa itu ? Tingkat kemacetan jalur-jalur yg ditempuh data kita di tengah perjalanannya. Ada gak yang lain ? Ada. Wadduh…, ternyata faktornya buanyak banget… jadi [sebaiknya] jangan hanya bertumpu pada bandwidth.
BTW, apa ya yg dimaksud dengan bandwidth ? Dan apa pula yang dimaksud dengan istilah clear dan tidak clear. Kenapa PT. Telkom bisa menjual speedy dengan 384kbps unlimited dengan harga 800an rb aja per bulan, sementara yg lain cuma 256kbps harganya sampe 20 juta-an. Oh, karena PT. Telkom adalah perusahaan yg sangat berbakti dan sangat pro pada rakyat, jadi jualan bandwidth-nya (ke rakyat) yah murah2 aja.
0 komentar:
Posting Komentar